Asrama haji adalah fasilitas dari Kementerian Agama sebagai bagian layanan pemberangkatan jemaah haji. Asrama ini bukan hanya sekedar sebagai tempat singgah bagi para jemaah haji saja. Ada fungsi lain yang bisa diakomodasi oleh bangunan asrama ini.

Asrama ini didirikan oleh Kementerian Agama hampir di setiap kota di Indonesia, terutama pada kota-kota besar. Sejarah pembangunan dari asrama ini memang ditujukan untuk memaksimalkan perjalanan haji para jamaah dari berangkat sampai dengan pulang.

Sejarah Singkat Asrama Haji

Pembangunan asrama untuk haji ini bermula sebelum tahun 1979, waktu itu pihak Kementerian Agama belum memiliki Asrama Haji. Jadi, pada masa itu para jemaah yang berangkat maupun pulang dari ibadah haji belum memiliki tempat singgah dan akomodasi yang memadai.

Untuk akomodasi para jemaah, Kementerian Agama pun menyewa wisma untuk akomodasi para jamaahnya. Biaya yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama untuk menyewa wisma itu sangatlah besar. Jika dihitung besarnya biaya sebenarnya sama saja dengan membangun fasilitas asrama baru.

Karena itu, Kementerian Agama pun berupaya untuk memiliki fasilitas asrama sendiri. Pada awalnya pembangunan asrama haji dilakukan di Pelita Satu. Pembangunannya disesuaikan dengan dana yang tersedia gabungan dari biaya untuk penyelenggaraan haji, APBN, dan juga APBD juga.

Dalam penggunaannya, asrama haji berkembang menjadi sarana akomodasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Jadi, tidak hanya untuk keperluan ibadah haji saja.

Fungsi dari Asrama Untuk Ibadah Haji

Peranan asrama sangat penting dalam menjalankan ibadah haji. Asrama berfungsi sebagai sarana akomodasi untuk para jamaah yang akan berangkat sampai dengan pulang dari ibadah haji. Kegiatan di Asrama ini terbagi menjadi persiapan pemberangkatan, custom, imigrasi, dan karantina.

Berikut ini adalah berbagai fungsi dari asrama untuk berangkat haji bagi daftar haji khusus. Jika dijelaskan dengan lebih lengkap.

1. Persiapan Fisik dan Mental

Asrama ini berguna sebagai tempat bagi calon jemaah haji untuk menyiapkan kesehatan fisik dan mental. Seperti yang diketahui, perjalanan haji adalah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Karena itu, tubuh dari calon jemaah harus sanggup melalui perjalanan sampai akhir.

Jika ada jamaah yang sakit, maka di tempat ini juga akan dilakukan pemulihan. Jadi, para jamaah lebih siap untuk melakukan perjalanan.

2. Tempat Menunggu Proses Imigrasi

Selama tinggal di asrama, proses imigrasi para jemaah akan diurus oleh pihak Kementerian Agama. Jadi, di akhir masa karantina di asrama para jemaah tinggal berangkat saja ke tanah suci. Tanpa perlu mengurus sendiri imigrasi dan proses pemberangkatan lainnya.

3. Reservasi Untuk Kembali ke Tempat Asal Masing-Masing

Asrama ini juga bisa menjadi tempat singgah bagi para jamaah haji yang sudah pulang dari haji. Kemudian, perlu akomodasi untuk kembali ke tempat asalnya masing-masing. Para jemaah bisa singgah selama melakukan reservasi untuk perjalanan pulang dari ibadah haji.

4. Dimanfaatkan Oleh Masyarakat

Seperti yang disebutkan sebelumnya, fungsi dari asrama untuk haji ini tidak terbatas untuk ibadah haji saja. Sekarang ini, bangunan asrama juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Misalnya, untuk tempat penyelenggaraan seminar, pelatihan pendidikan, dan berbagai aktivitas yang lainnya.

Terutama, aktivitas yang membutuhkan penginapan dengan jumlah kamar yang banyak. Jadi, asrama tetap aktif walaupun tidak memasuki musim haji.

Itulah informasi mengenai asrama haji mulai dari sejarah singkat sampai dengan fungsinya. Ternyata keberadaan fasilitas satu ini sangatlah vital untuk ibadah haji sendiri maupun masyarakat.

 

By Rusman